Thursday, April 4, 2013

Secangkir Coklat Hangat


“Coklat hangat mu selalu dan selalu membekas dihati!”

Hujan. Dirumah hanya ada saya, ibu dan bapak. Sangat pas untuk menikmati secangkir coklat hangat sambil berbagi cerita. Kami biasa melakukan hal itu, walaupun tidak selalu dengan coklat, dink… Hehe, sering teh yang menggantikan posisinya ;)

Biasanya pake coklat bubuk kakao bergambar kincir angin belanda. Itu sudah nikmat menurut saya. Tapi karena bujukan SPG, kemarin beralih ke delfi hot cocoa yang box nya merah. Jauuuh lebih nikmat ternyata :D Takarannya pas, tinggal tambah susu atau creamer sedikiiiiit saja. Dan hmmm…minumam impor dari surga siap memanjakan lidah kamu, Coba saja!

Satu cangkir untuk bapak dan satu cangkir untuk saya berdua dengan ibuk..:)

*gleeeg…*

“Masha Allaaah…aku kelingan jaman cilikanku!” – “Masha Allaaah..aku teringat masa kecilku!”

Begitu kalimat pertama yang ibuk ucapkan setelah meneguk coklatnya. Spontan saya kaget! Tidak tahu senang atau menertawainya. Bapak sudah langsung ketawa.. :))

Lalu ibuk bercerita yang sudah tidak tahu ke berapa puluh kalinya. Sama. K Tidak lebih, tidak kurang. Ceritanya tentang coklat hangat tak pernah berubah. Selalu tentang eyang Yoko, penjual wedang coklat di daerah Purbayan yang sangat terkenal di tahun 1960an. :)

Mm… Jadi, dulu ibuk mau diadopsi beliau. Tapi ibuk menolak, saking sayangnya dengan mbah kung dan mbah ti saya, pun pak-lik, bu-lik saya (baca: kakek, nenek, paman, bibi). 

Kau tahu? Bukankah, dia sangat menghargai apa yang sudah Tuhan berikan? dia berjuang demi hidup yang tidak gampang (pada saat itu). Pun tidak pernah mengeluh, bahkan hanya untuk mengucap “..ahh..andai saja waktu itu-“ Dia lebih memilih hidup yang yaahh..kau tahu. :’) Syukurnya kepada Tuhan tak pernah berkurang, semangat yang tak pernah padam, dia sosok wanita tangguh saya rasa.

*dear: Eyang Yoko dan keluarga. Ibuk saya selalu ingat rasa coklat hangat kalian. Sama seperti kebaikan hati yang kalian miliki. Membekas dihati ibuk saya sepertinya. Terimakasih, Semoga Tuhan selalu bersama kalian sekeluarga..amin.” :)

*hujannya semakin dingin, kami menikmati coklat hangat bersama*

 Kamu mau?..